Setelah sekian lama kami berusaha menjual produk kami secara pindah pindah dari setiap event ke event yang lain, bisa disebut nomaden lah,, akhirnya perusahaan kecil kami mulai mencoba berani beda dengan membuat menu baru , yaitu pancake. Sebelumnya sih kami memproduksi sebangsa coklat-coklatan dan kue kering gitu, Dan memang kami tidak berorientasi pada keuntungan tapi hanya berniat mengasah kemampuan tim produksi kami dan marketting untuk meluncurkan produk yang selama ini hanya melalui pesanan saja tidak berani untuk produksi langsung.
" Tidak akan pernah berubah dan mencapai apa yang kalian inginkan , bila kalian tetap pada kebiasaan dan usaha yang sama saat ini"
terfikir oleh salah satu kata bijak diatas,, *kurang lebih seperti itu*, maka kami mencoba untuk membuat beberapa program baru yang membuat usaha kita berkembang dan bisa menghasilkan pemasukan bagi kami bukan hanya saja keuntungan yang biasa - biasa, walaupun keuntungan kita asalnya digunakan lagi-lagi untuk amal.
Pertama , kami meramu produk baru, agar laku dipasaran. Setelah melakukan pembicaraan iseng-isengan dan gak serius akhirnya kami terpikir untuk mencoba untuk membuat produk pancake yang notabene masih jarang dibandung *pada saat itu. Dan kami semua yang tadinya bercanda dan gak serius coba untuk agak sedikit serius untuk mulai memikirkan rancangan program baru, biaya produksi, dan strategi pasar.
Kedua, sangat tahu kebiasaan kami yang masih belum serius dalam menangani bisnis *lho kok bisa, iya bisa karena
sejarah berdirinya mussel ini merupakan hasil keterpaksaan yang dilakukan oleh sekelompok pemuda biasa yang berniatkan mencari pahala dan surga,,hahaha *lebayyy,, tp memang bener . Karena semuanya hanya ingin menjalankan program amal yaitu kemandirian yang nanti hasilnya akan di gunakan untuk kegiatan yang lain. Karena suatu hal lain juga, kita belum serius karena tidak ada yang profesional dibidangnya, mungkin hanya bagian produksi saja, karena mereka memang siswi - siswi SMK tata boga yang bersedia meluangkan waktunya untuk membantu kami, sangat ikhlas "no payment, no salary just their soul and heart was bringing to ours". Contoh bagian marketting dan logistic semuanya bukan dari bidangnya, marketting ada yang mahasiswa teknik, pekerja swasta yang bukan di marketting, sampai dengan anak - anak SMA, apalagi bagian logistik orang-orangnya juga gak nyambung ada yang guru ngaji, ada juga pelajar.
Ketiga, tujuan utama kami untuk membuat serius dari usaha MUSSEL ini adalah karena ada kegiatan lomba ide bisnis yang diadakan oleh PP CAI yang bertempat di Jakarta Selatan (ormas yang bergerak dibidang kepemudaan dan kelestarian lingkungan). Setelah kami tahu syarat dan ketentuan yang berlaku kami langsung mengirimkan proposal berdasarkan ide kami sebelumnya yaitu PANCAKE ALA MUSSEL,,hahahahaha,,*naon deui.
Pembuatan proposal serta pengiriman pun tidak serta merta mudah,, kami yang biasanya hanya membuat hitungan untung rugi sederhana di secarik kertas harus membuat hitungan neraca, cash flow, serta feasibility study *halah bahasa yang susah bagi programmer,,:-(,,hee,, sehingga usaha kami agar terlihat serius serta memiliki realitas yang tinggi untuk di modali. Lagi - lagi pembuatan keuangan tersebut pun tidak ada yang bisa dengan profesional karena tim kami tidak ada yang orang keuangan. Akhirnya kami berusaha membuat yang sedetail mungkin, serealiti mungkin dan selayak mungkin untuk dimodali, dan ternyata saya baru inget tim saya ada yang ngeti dikit2 masalah kaya ginian,, langsung aj saya kasihin ke temen sy untuk membuat feasibility study meskipun sederhana tapi tetep mendekati kelayakan usaha. Dan setelah 3 minggu kami berkutat memikirkan program MUSSEL, keuangan usaha MUSSEL, serta menu-menu andalan apa saja yang mungkin di buat, kami pasrah mengirimkan proposal kami untuk mengikuti lomba PP CAI tersebut, kalo g salah namanya JONG ENTREPRENEURSIP EXPO 2011.